Lomba Administrasi Kader Posyandu
Raut bahagia terpancar dari wajah Ibu-ibu kader
Posyandu Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari. Pada pagi hari ini, rabu
23/11/2016 bertempat di Aula Kantor Desa Toyomarto, untuk berkompetisi dalam
bidang administrasi posyandu yang dilakukan setiap dua tahun kali ini
diikuti oleh 9 tim kader posyandu, antara lain;
1. Kader
Posyandu Cendrawasih I Dusun Bodean Krajan
2. Kader
Posyandu Cendrawasih II Dusun Ngujung
3. Kader
Posyandu Cendrawasih III Dusun Ngujung
4. Kader
Posyandu Cendrawasih IV Dusun Sumberawan
5. Kader
Posyandu Cendrawasih V Dusun Sumberawan
6. Kader
Posyandu Cendrawasih VI Dusun Bodean Putuk
7. Kader
Posyandu Cendrawasih VII Dusun Glatik
8. Kader
Posyandu Cendrawasih VIII Dusun Petungwulung
9. Kader
Posyandu Cendrawasih IX Dusun Wonosari
Tujuan
diadakan Lomba Posyandu ini untuk mengoptimalisasi fungsi Posyandu sebagai
ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang mencakup 5
fungsi pelayanan yaitu pemantauan, pertumbuhan, penyuluhan gizi dan kesehatan,
imunisasi, pelayanan KB dan pelayanan kesehatan dasar.
Hj.Titin Solekah,S.Tr.Keb ( Bidan Desa Toyomarto )
Tim Juri
( Ibu Siti Jumarokh,Amd.Keb , Ibu Hj.Sumaiyah. S.ST , Ibu Hermin Amd, Gizi )
",menurut Ibu Hj Titin Sholekah selaku bidan desa yang menyelenggaran acara tersebut, untuk penilaian tidak banyak yang berubah, seperti tahun sebelumnya, juri terdiri
dari Tim Penggerak PKK Kecamatan Singosari , Staf dari Puskesmas Ardimulyo dan
Bandan KB Kecamatan Singosari dengan kriteria penilaiannya akan dilihat
kerapian administrasi yang bagus. Suatu administrasi bagus mencakup kelembagaan
Posyandu, pengelolaan Posyandu serta kelengkapan administrasi. Tidak hanya itu,
juri akan menanyakan tentang Program inovasi dan lima pelayanan di Posyandu.
Penilaian terhadap kemampuan kader, susunan dan peran Posyandu dalam
masyarakat.
Tim terbaik kader posyandu tahun 2016 Desa Toyomarto
“,Menurut Ibu Sunarsih sebagai Ketua Kader Posyandu Cendrawasih I Desa
Toyomarto untuk berbagi kisah mengenai pengalamannya, ia pun dengan senang
berbagi suka dukanya selama menjadi kader Posyandu. Dirinya maupun para kader
Posyandu lainnya memang harus dituntut sabar saat menghadapi orang tua Balita
yang bermacam-macam wataknya, bahkan ada yang cenderung apatis terhadap
Posyandu.
“Yang menyakitkan hati kalau dengan ibu Balita yang
kurang sadar dengan adanya Posyandu, seperti pernah ada yang mengatakan ‘Walah,, gae opo nang Posyandu, Red)’,”
ujar Ibu Sunarsih menirukan orang tua
Balita yang tidak mau membawa anaknya ke Posyandu.
Namun, tutur Ibu Sunarsih, itu hanya segelintir kisah
duka dibandingkan dengan melimpahnya kisah suka yang dialaminya saat pertama
kali menjadi kader Posyandu hingga sekarang. “Banyak ilmu yang saya dapat
setelah saya menjadi kader Posyandu. Seperti berbagai pelatihan mengenai
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bagi ibu yang baru melahirkan, pemberian ASI
Eksklusif, hingga pengetahuan yang didapat saat keseharian menjadi kader
Posyandu,” tukasnya.
Sejak terpilih menjadi ketua Kader Posyandu, Ibu
Sunarsih selalu melakukan inovasi untuk memajukan Posyandunya. Seperti adanya
kunjungan dari rumah ke rumah, terutama kepada orang tua Balita yang tidak
datang ke Posyandu. Meski terbilang sederhana, adanya kunjungan rumah ini
diakui berdampak besar bagi kesadaran orang tua Balita. “Mereka merasa diajeni (dihargai, Red) saat saya
berkunjung ke rumah, sehingga bulan depannya orang tua Balita akhirnya aktif
memeriksakan perkembangan anaknya ke Posyandu,” tutur wanita yang juga menjabat
sebagai Ibu RW ini.
“Mungkin selain inovasi, Posyandu kami juga menerapkan
sistem administrasi dan dokumentasi Posyandu secara tertib dan jelas.”
Memang, ia menerapkan sistem administrasi dan
dokumentasi Posyandu secara teratur. Tidak hanya administrasi mengenai
kunjungan Balita dan tumbuh kembangnya saja, namun segala hal yang berkaitan dengan
Posyandu harus tertera jelas di buku administrasinya.
“Seperti pelatihan-pelatihan yang seringkali kita
ikuti, harus jelas pembukuannya, seperti siapa saja kader yang mengikuti
pelatihan, pelatihan tentang apa, hingga dokumentasi kegiatan seperti sertifikat
pelatihan dan juga disertai tanda tangan dari narasumbernya. Jadi pelaporan
administrasinya ini jelas.
Toyomarto, 23, Nopember 2016
PemDes